Tawaf: Keta’atan Tiada Henti

islamiclandmarks.com

 KABARPESANTREN.ID–Siapapun yang pernah melaksanakan ibadah haji atau umroh. Pasti melaksanakan salah satu rangkaian ibadah dengan melaksanakan tawaf. Tawaf artinya mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Sambil mengelilingi Ka’bah. Kita dianjurkan untuk memperbanyak do’a kepada Allah Subhanahu wata’ala. Terutama doa meminta keselamatan dan kebaikan dunia dan akhirat.

Menurut Ustadz Ahsin Sakho dalam bukunya Oase Al Qur’an. Putaran tawaf bukanlah seperti berputarnya arah jarum jam. Akan tetapi seseorang yang menggelilingi Ka’bah itu sama seperti berputarnya jutaan bahkan       miliaran benda-benda langit dalam tata surya dan medan galaksi. Titik pusaran galaksi ini memberi arti bahwa semua makhluk tertumpu pada satu titik yaitu Sang Pencipta alam semesta. Inilah bukti bahwa seluruh alam semesta tunduk dan taat hanya kepada Allah Azza wa jalla Pengatur Alam Jagad Raya.

Bacaan Lainnya

Ada tiga makna dari tawaf yang dilakukan jamaah haji dan umroh.

Pertama : hendaknya manusia selalu bersama Allah dalam menjalani hidup.

Menjadikan Allah menjadi titik sentral dalam kehidupan. Karena manusia dan alam semesta berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah.

Kedua : Ketika bertawaf, seseorang hendaknya melakukan secara terus menerus tanpa henti. Itu artinya hendaklah seorang hamba tidak pernah berhenti berzikir kepada Allah dalam setiap kondisi. Baik ketika berdiri, duduk dan berbaring.

Manusia hendaknya senantisa berzikir kepada Allah seperti gugusan bintang yang terus mengitari matahari sepanjang jalan kehidupan. Yang bisa menghentinkannya adalah ketika hari kiamat tiba. Maka begitu pula hendaknya manusia di dalam kehidupan ini agar selalu mengingat Allah sampai kematian menjemputnya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Subhnahu wata’ala:

Wa’bud rabbaka hatta ya’tiyakal yaqin: beribadahlah kepada Allah. Sembahlah Dia sampai ajal menjemputmu

Ketiga : Semakin dekat seorang yang tawaf kepada Ka’bah maka semakin baik. Maka hendaknya manusia selalu berusaha untuk mendekat kepada Allah untuk mengaharap ridha Allah.

Semoga Allah berikan kemudahan kepada kita untuk bisa bertawaf mengeliling Ka’bah. Sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah. (KPN/Akhrie Rabbani)

Penulis: Ustaz Akhrie Rabbani, M.Ag., pendidik, penikmat tadabbur al-Quran.