Silaturahmi Ulama Dalam Merumuskan Masa Depan Pangandaran

Sejumlah ulama di Pangandaran berkumpulan dalam merumuskan masa depan Pangandaran. Dalam pembahasannya, para ulama berkumpul atas kepedulian dan tanggungjawab dalam membangun Pangandaran.

Para ulama memposisikan diri sebagai orang tua yang bertanggungjawab dalam membina masyarakat agar sesuai dengan akhlak mulia dalam prinsip keislaman. Hadir dalam forum silaturahmi tersebut, Wakil Rektor STITNU Al Farabi Pangandaran, Samsudin. Pimpinan Pesantren Jamanis, K. H. Udin Nawawi, K. H. Jaja., K. H. Muhsin Aziz, K. H. Suhendi, K. H. Asep., H. Ruslan, K. H. Zenal Muttaqin, K. H. Fauzan serta ulama lain dari perwakilan setiap kecamatan di Pangandaran.

Bacaan Lainnya

K. H. Udin Nawawi, pimpinan pesantren babakan jamanis, mengemukakan bahwa dalam pengembangan pariwisata, Pangandaran harus memiliki ciri khas sebagai identitas. Ditegaskan oleh K. H. Suhendi, pimpinan Pesantren Manbaul Huda, kategorisasi pimpinan Pangandaran kedepannya harus yang paham agama, agar pemimpinan memahami sahsiyah toyyibah, sehingga kebijakan yang muncul mengedepankan program yang selaras keagamaan.

Ciri-ciri pemimpin yang paham tentang prinsip agama, dalam paparan K. H. Muhsin Aziz, pimpinan Pesantren Asyujaaiyyah adalah pemimpin yang hadiyan mahdiyan. Artinya, mempunyai ilmu dan menerima saran dari orang lain, sehingga melahirkan masyarakat yang soleh.

Ketua panitia perkumpulan ulama ini, Samsudin, M. M. mengemukakan bawah perkumpulan ulama ini menjadi dasar untuk Pangandaran kedepannya. Sehingga akan muncul konsep, topik serta rekomendasi dalam mewujudkan Pangandaran mendunia. Selanjutnya, perkumpulan ulama ini akan dilakukan setiap dua minggu sekali dan sekurang-kurangnya satu bulan satu kali.

Pangandaran memliki aset besar dalam bidang keagamaan. Silaturahmi ulama tidak hanya sebagai bentuk kegiatan sosial, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam merumuskan arah dan kebijakan yang akan diambil untuk masa depan Pangandaran.

“Ulama dengan kemampuannya, dapat memberikan stimulus dan penyelesaian terhadap masalah di masyarakat. Melalui forum ini, sikap dan pesan ulama adalah memberikan masukan masukan kepada calon aparatur pemerintahan dalam pembuatan dan menjalankan kebijakan dipemerintahan.” Pungkas H. Jaja.