Menghilangkan Madarat bagi Sesama

Foto: kabarpesantren.id

KABARPESANTREN.ID—Menghilangkan madarat bagi sesama adalah sikap yang mulia. Menghindarkan orang lain dari susah dan celaka.

Dalam sebuah hadis, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw., “Ya Rasulallah, dilluni ‘ala ‘amalin antafi’u bihi?

Bacaan Lainnya

Ia bertanya kepada Rasul, “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku amalan yang aku bisa mengambil kebaikan darinya?”

Rasulullah Saw menjawab, “A’zili al-`adza ‘an thariqi al-muslimin.” Jawab Rasul, “Hilangkan sesuatu yang membahayakan dari jalan orang-orang muslim.”

Merujuk pada hadis shahih di atas, menghilangkan bahaya—seperti duri atau kerikil tajam dan lainnya—sama hal dengan menghindarkan madarat bagi yang lain.

Sikap mulia tersebut akan melahirkan kebaikan bagi yang melakukannya. Cepat atau lambat. Di tempat dan pada  momentum yang tepat.

Alasannya, sesiapa yang menjauhkan orang lain dari madarat, pada hakikatnya, ia sedang menggerakkan semesta untuk menghindarkannya pula dari segala kesulitan. (KPN/Kiki Musthafa)

 

 

 

 

 

 

Penulis: Kiki Musthafa