KABARPESANTREN.ID—Ini tentang QS. Ali Imran: 17. Membicarakan tentang lima indikator ketakwaan seseorang: Al-shabirin (orang-orang yang sabar), al-shadiqin (yang benar),al-qanitin (yang kokoh dalam taat) al-munfiqin (yang menafkahkan harta di jalan Allah) dan al-mustaghfirina bi al-ashar (mereka yang beristigfar di waktu sahur).
Pertama, al-shabirin, yakni orang-orang yang sabar. Dalam hal ini, sabar dalam melaksanakan taat kepada Allah. Melaksanakan semua yang Allah perintahkan. Menjauhi segala yang Allah larang. Bukan perkara mudah. Tantangan dan godaannya begitu bervariasi.
Melaksanakan perintah Allah, berarti harus pula mengerti apa yang Allah perintahkan. Memahami apa yang Allah perintahkan, berarti harus memahami isi al-Qur`an dan hadis Rasulullah Saw berikut pendapat-pendapat para ulama. Untuk memahami semua itu, berarti harus mengaji, mendengarkan pengajaran ahli ilmu.
Al-shabirin akan menempuh proses itu dengan kesabaran tanpa tanding. Sabar yang tanpa ujung. Sabar yang selamanya. Artinya, menjalani proses tersebut tanpa menyerah dan terus berikhtiar. Tentu, dengan hati yang rela dan tulus karena Allah. Demikian hal dalam melawan hawa nafsu agar terjauh dari larangan-Nya.
Seperti halnya melaksanakan perintah Allah, menjauhi perintah-Nya bukanlah hal yang mudah. Larangan dari Allah, semisal semua hal tentang maksiat, zalim kepada sesama dan lainnya, selalu terasa mudah dibanding melaksanakan taat. Hati-hati, itu alarm paling nyaring bahwa kita sedang tidak baik-baik saja.
Belajar pada ahli ilmu tentang hukum dalam Islam, menjadi jalan paling niscaya yang harus ditempuh. Agar paham apa yang Allah perintahkan dan bagaimana cara menunaikannya. Agar mengerti apa yang Allah larang dan bagaimana cara menghindarinya. Hadapi dan jalani dengan sabar karena-Nya.
Menjadi al-shabirin berarti pula menjadi pembelajar. Apa pun profesi dan pekerjaan kita. Mencari ilmu Allah hukumnya wajib. Belajar pada banyak guru dan beragam realitas. Agar dekat pada taat. Jauh dari maksiat. Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa shahbihi ajmain. (KPN/Kiki Musthafa)
*Artikel ini terlebih dahulu diterbitkan secara cetak pada lembaran Buletin Masjid Agung Kota Tasikmalaya (17/12/2021)