KABARPESANTREN.ID—Seorang muslim harus memiliki sikap yang lembut. Termasuk berucap baik, berhati halus dan berpikir yang bagus-bagus.
Karakter seorang muslim semestinya demikian. Tidak berkata-kata dan bertindak kasar. Tidak pula berhati keras dan berpandangan yang buruk.
“Man yuhrami al-rifqa, yuhrami al-khaira—barang siapa yang ditahan baginya kelembutan, ditahan pula baginya kebaikan,” sabda Nabi Saw.
Hadis shahih yang diriwayatkan Imam Abu Daud dan juga Imam Muslim di atas, mengindikasikan korelasi yang kuat antara sikap lembut dan kebaikan.
Seseorang yang tidak dianugerahi kelembutan—dalam banyak hal—oleh Allah, sulit baginya berjumpa dengan hal-hal baik.
Ketika men-syarah hadis tersebut, Imam Abu Daud menjelaskan: Al-khairu la yuktasabu illa bi al-rifqi. Menurutnya, sebuah kebaikan tidak bisa diupayakan kecuali dengan kelembutan.
Karenanya, mengharapkan kebaikan agar terus membersamai harus sejalan dengan ikhtiar melembutkan hati, pikiran, ucapan dan tindakan.
Jika tidak demikian—mereka yang hati, pikiran, kata-kata dan tindakannya bermasalah—keburukanlah yang akan terus menghampirinya. (KPN/Kiki Musthafa)