Bandara

KABARPESANTREN.ID–Ketika catatan ini ditulis saya berada di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Kalimantan Selatan (16/01). Sehabis melewatkan tiga pekan menjumpai komunitas perantau Tasikmalaya di pulau Borneo, saatnya kembali. Rindu rumah tak bisa ditawar lagi.

Rindu yang mungkin sama sedang dirasakan pasangan muda yang sedang dilepas keluarganya. Mereka tepat berada di depan saya. Berjarak sekira 4 meter saja. Bedanya, rindu membawa mereka pergi. Pulang di suatu nanti. Dipeluk dan dilepas tangis. Bandara tertegun melihatnya.

Bacaan Lainnya

Di sudut yang lain. Tawa dan air mata berganti. Ada yang datang dan disambut senyum. Ada pula yang pergi dan dilepas tangis. Sebagai tempat pulang dan datang, bandara sudah terlatih merekam momentum demikian. Mendikte siapa saja yang pergi dan kembali. Tanpa terkecuali.

Siang ini. Pesawat akan membawa saya kembali. Membawa sekantung penuh rindu yang saya lipat rapi di dalam hati. Rindu rumah. Anak-anak dan istri. Bandara tampak tersenyum simpul. Melambai-lambaikan tangan. Membisik doa dan salam jumpa. Suatu saat. Entah kapan. (KPN/Kiki Musthafa)