Ayah Pergi untuk Saling Bunuh di Bawah Langit Kiev yang Nyaris Runtuh

Foto: twitter @journoloji

Di sebuah sore yang getir

seorang ayah memeluk anaknya,

Bacaan Lainnya

ia berkata, “Ayah akan pergi untuk

menunjukkan pada dunia bahwa kita

adalah negara besar.” Hatinya berontak

dan berharap Vladimir mengamputasi

hasrat agresi yang mendidih di dadanya

dan ia tetap di rumah

 

Anaknya mendekap erat,

ia berbisik, “Ayah haruskah kita

terlihat gagah dengan melumpuhkan

yang lain?” Hatinya memohon dengan

penuh harap agar ayahnya urung pergi

dan berkenan menemaninya bermain

hingga malam bertamu di langit

Moskow yang mendadak kelabu

 

Di sebuah sore yang lain seorang

ayah memeluk anaknya dengan deras

hujan di kedua mata dan debur ombak di

permukaan dada, ia berkata, “Pergilah, jaga

ibumu, Ayah akan tetap di sini, bertarung sendiri

mempertahankan negara ini.” Hatinya meronta

dan meminta pada langit bahwa ini hanyalah

mimpi yang akan usai di pagi hari

 

Anaknya mendekap dengan badai

yang meniba di wajah dan gempa yang

bergetar hebat di sekujur tubuh, ia berbisik

lirih, “Ayah haruskan aku pergi sementara kau

bertelanjang harapan menghadapi musuh sendiri?”

Hatinya berteriak membangunkan dunia yang pura-

pura tertidur di saat Kiev menghadapi invasi tergila

sepanjang sejarah perang umat manusia

 

2022

 

 

Penulis: Kiki Musthafa