KABARPESANTREN.ID—Rifky Andrian Aditya adalah salah satu santri di Pondok Pesantren Darusaadah Cipancur Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran.
Pemuda kelahiran Bekasi 15 tahun yang lalu ini kini telah menimba ilmu selama 2 tahun lebih di Pondok Pesantren Darusaadah Cipancur.
Rifky, panggilan akrabnya, mengetahui pondok pesantren ini dari pamannya sendiri. Berdasarkan informasi dari pamannya, Rifky berkemas menuju pesantren tersebut.
Sekalipun banyak pondok pesantren di daerahnya, tetapi Rifky memilih Langkaplancar sebagai tujuan melanjutkan studinya.
Mendapatkan ilmu yang bermanfaat adalah cita-cita luhur yang terus diperjuangkan Rifky dan teman-temannya.
Bukan tanpa hambatan, jauh dari orang tua membuat Rifky harus mulai belajar mandiri dan belajar disiplin terutama dalam waktu.
Kebiasaan sehari-hari di pesantren amatlah berbeda dengan kebiasaannya di rumah. Jika di rumah, setiap sore ia menghabiskan waktu dengan bermain, di pesantren ia memanfaatkan waktu sore tersebut untuk belajar Agama Islam.
Menyibukan diri dengan membaca al-Qur`an menjadi obat paling mujarab untuk meredam rasa rindu terhadap rumah.
Orangtua, tentunya, sangat mendukung Rifky bisa belajar di Pondok Pesantren.
Walau sekarang tinggal di kobong yang berdesakan dengan santri lainnya karena fasilitas sedang dalam pengembangan, tetapi semangat belajar Rifky tak pernah padam.
Hasil belajar mulai terlihat. Kini, Rifky sudah mulai menguasai doa tahlilan dan wiridan. Dalam hal lain Rifky pun belajar mengafal kitab jurumiyah.
Berkawan dengan teman-teman yang ramah, membuatnya semakin kerasan dan betah di pesantren. Tak jarang Rifki saling bertukar motivasi dengan temannya untuk belajar lebih semangat lagi dan patuh pada nasihat orangtua.
Sekalipun ia seorang santri, menjadi Tentara Nasional Indonesia adalah cita-citanya yang ingin terwujud suatu hari nanti. Menjaga ibu pertiwi sebagai bentuk pengabadiannya kepada bangsa dan negara. (KPN/Heri Nurdiansyah)