KABARPESANTREN.ID—Pimpinan Wilayah Jam’iyyatul Qurra wal Huffazd Nahdlatul Ulama (PW JQHNU) Jawa Barat, mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Satu Desa Satu Hafidz (SADESHA) di Hotel Sutan Raja Soreang Kab. Bandung (4-6/10/2022).
Rapat dihadiri pimpinan dan pengurus PW JQHNU Jabar, pengurus zona dan perwakilan peserta SADESHA. Berlangsung selama tiga hari dan menghadirkan beberapa pembicara. Salah satunya adalah KH. Lukman Hakim, MA.
Kiai Lukman, demikian ia disapa, merupakan Pengurus PWNU Jabar sekaligus Ketua Koordinator SADESHA Jabar. Kiai kharismatik yang juga pencetus metode ILHAMQU itu, menyampaikan materi tentang Sosialisasi Program Sadesha dan Syiar Al-Quran Melalui Medsos.
“Khaby Lame, seorang penghafal Al-Quran. Ia hafiz 30 juz. Kini, menjadi Tiktoker terkaya di dunia. Belum ada yang bisa menyamai pencapaian Khaby,” ucap Kiai Lukman.
“Jika Al-Quran didakwahkan melalui medsos dengan niat syiar yang jernih, sangat mungkin pengaruhnya melebihi apa yang sudah dilakukan Khaby. Fokus pada syiar Al-Qurannya. Perkara viral atau tidak, itu urusan nanti,” lanjutnya amat serius.
Kiai Lukman menegaskan bahwa di era digital, medsos memiliki pengaruh yang tak bisa diabaikan. Jika kemudian medsos digunakan untuk mensyiarkan Al-Quran, kebermanfaatannya akan terasa menjanjikan. Masif dan cepat.
“Karenanya, peserta SADESHA harus mampu mengoptimalkan medsos sebagai medan dakwah di era digital ini. Kabarkan Al-Quran semasif mungkin. Informasikan SADESHA agar kebermanfaatannya bisa dirasakan bersama,” pungkas Kiai Lukman.
Program SADESHA merupakan program unggulan Pemprov. Jabar yang bekerjasama dengan PW JQHNU Jabar. Fokus program ini adalah menjadikan Jabar bebas dari buta huruf Al-Quran dan melahirkan banyak hafiz di tanah Pasundan. (KPN/Kiki Musthafa)