Kebakaran di Pasar Kroya, Satu Kios Ahli Sedekah Selamat

Gambar: pojoksatu.id

KABARPESANTREN.ID—Pasar Kroya, Cilacap, Jawa Tengah kebakaran pada Kamis (23/12). Ratusan kios hangus dilalap api. Terkecuali satu kios milik Pak Marsono. Semua dagangannya masih utuh. Padahal di sekelilingnya habis diterkam api.

Irasional. Di tengah amukan api yang besar dan menjalar—untuk memadamkannya pemda harus mengoperasikan delapan mobil damkar—kios Marsono tampak sahaja dan tenang. Layaknya Nabi Ibrahim As. ketika terjebak dalam pusaran api amarah Raja Namrud dahulu kala. Baik-baik saja.

Bacaan Lainnya

Dilansir dari berbagai sumber. Ternyata Marsono adalah ahli sedekah. Ia tak segan untuk memberi dan menggratiskan dagangannya bagi mereka yang tak mampu membeli. Sejak lama, kebaikan dan kedermawanan Marsono tercium harum di seantero pasar.

Tentang Marsono, sabda Nabi Saw. selalu benar, “Al-shadaqatu taruddu al-bala`a wa tuthawwilu al-umra—sedekah dapat menolak bala dan memanjangkan umur.” Amat mungkin, alasan terbesar tidak terbakarnya kios Marsono adalah karena ia tercatat sebagai ahli sedekah.

Demikanlah kenyataanya. Sedekah tidak membuat seseorang menjadi rugi. Harta yang disedekahkan, pada hakikatnya bertambah dan terjaga, tidak berkurang dan terabaikan. Karenanya, apabila seseorang bersedekah, hartanya senantiasa dijaga oleh Allah—termasuk dari kobaran api yang menggila di Pasar Kroya.

Sedekah pun membuat urusan duniawi seseorang memanjang dalam trek lurus yang bernama kebaikan. Marsono akan terus menebar kebaikan dengan kiosnya yang utuh. Ia menafkahi keluarganya dengan cara paling halal. Ia membantu orang lain dengan cara paling mulia.

Kisah Marsono dan kiosnya bukan hal yang kebetulan. Allah sedang mewartakan kedermawanan seseorang, sebagai pengingat untuk manusia-manusia kikir yang enggan bersedekah. Faktanya, berderma pangkal dari keselamatan. Kikir pangkal dari segala kesialan. (KPN/Kiki Musthafa)

 

 

Penulis: Kiki Musthafa