KABARPESANTREN.ID—Sejak ditetapkan KPK sebagai tersangka, Lukas Enembe tak banyak bicara. Belakangan, kuasa hukumnyalah yang berusaha mengonfirmasi terkait dugaan korupsi yang dihadapinya.
Sampai pada suatu ketika—seperti disampaikan Jubi TV pada 24 September 2022—Enembe mengonfirmasi secara langsung. Di rumah pribadinya, di Koya, Kota Jayapura.
“Motifnya politis. Mereka ingin menyingkirkan saya dari jabatan gubernur. Mereka ingin menjatuhkan Demokrat di Papua. Mereka beranggapan bahwa selama saya masih menjadi gubernur, sulit mengalahkan Demokrat di Papua. Ini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang ingin menyingkirkan Partai Demokrat di Papua,” jelas Enembe.
Apa yang disampaikan Enembe, sempat menjadi polemik di ranah publik. Terlebih jika dihubungkan dengan hajatan akbar pemilu 2024. Namun, hal itu dibantah oleh Menkopolhukam, Mahfud MD.
“Tak ada rekayasa politik dalam penetapan Lukas Enembe sebagai tersangka korupsi. Masalahnya bukan hanya 1 M (Rp1 miliar) yang akan terus dikembangkan dugaan korupsinya, melainkan ratusan M sesuai dengan temuan PPATK,” jelas Mahfud dalam unggahan di Twitter (20/09/2022).
Hingga detik ini. Rumah pribadi Enembe dijaga ketat oleh ratusan simpatisan. Demo tentang kriminalisasi Gubernur Papua, bergema di Jayapura dan Jakarta. Benarkan, bermotif politis? Kasusnya masih bergulir dan akan terjawab segera. (KPN/Q2)