KABARPESANTREN.ID- Pondok Pesantren Darussaadah Cipancur merupakan salah satu pondok pesantren tertua yang berada di Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran.
Sejak berdirinya, pondok pesantren ini sudah banyak melahirkan alumni-almuni yang mengabdikan ilmunya untuk bangsa dan negara.
Pesantren ini telah resmi berdiri pada tahun 1978 yang merupakan awal dari perjalanan proses mengembangkan pesantren.
Proses pendirian pesantren Darussaadah tidak lepas dari bantuan TNI yang saat itu sedang berdinas di Langkaplancar.
Awalnya, pada saat itu seorang TNI Pak Oya sapaanya yang berdinas di Kodam Ciamis sedang melaksanakan tugas di Desa Langkaplancar.
Dia sedang melakukan tugas pendataan untuk rekrutmen veteran yang berada di wilayah Langkaplancar.
Dengan melihat potensi yang sangat besar, Pak Oya pun berdiskusi dan berembuk dengan warga Cipancur, Desa Langkaplancar untuk mendirikan sebuah pesantren.
Beberapa Tokoh Masyarakat yang terlibat dalam rembukan itu diantaranya KH. Eneb Tatang Suherman yang menjadi ketua yayasan Pertama.
Selain itu, Udha (mantan pejuang pemberantasan DI/TII), H.Usman Turdin (Juru Tulis Desa Langkaplancar), H.D Solihin, Ahmad Solih (Kadus) dan Drs. Usman Hamdan.
Selain Tokoh yang disebutkan, ada banyak lagi tokoh masyarakat dan warga yang terlibat dalam rembukan tersebut.
Respon dari warga dan tokoh masyarakat pun sangat baik dan merasa senang atas ide tersebut.
Akhirnya Pak Oya pun mengurus izin dan legalitas pesantren termasuk ia pun memberikan nama untuk pesantren tersebut.
Akhirnya Kodim pun bersama tokoh masyarakat dan warga meresmikan Pondok Pesantren Darussaadah Cipancur.
Kini Nasrudin menjadi ketua yayasan sedangkan ketua pengasuh pesantren adalah KH. Abdul Kodir.
Dengan jumlah santri sekitar 30 santri pada saat itu, kini Pondok Pesantren Darussadah berkembang menjadi Boarding School.
Walau sempat berhenti beroprasi, tetapi kini Darussaadah memiliki santri yang banyak mulai dari warga lokal hingga dari luar kota.
“Semoga banyak orang-orang yang turut serta berpartisipasi untuk memajukan pondok pesantren Darussaadah dalam bentuk apapun sebagai amal kebaikan bagi kita semua” Ujar Burhanudin selaku salah satu pengajar.