Sebab-Sebab Terkabulnya Doa

Doa adalah sebuah permintaan atau permohonan kepada Allah Swt atas segala sesuatu dan segala keinginan manusia.

Setiap manusia memiliki cara tersendiri dalam mencapai tujuan dan cita-cita.Berbagai cara dilakukan demi untuk mencapai tujuan yang manusia rencanakan.

Bacaan Lainnya

Cara-cara yang baik harus kita tempuh demi untuk terkabulnya doa suaya hasil yang kita inginkan selaras dengan tujuan yang ingin dicapai.

Doa merupakan puncak tertinggi penghambaan seorang manusia kepada Allah Swt.

Dengan berdoa, seluruh jiwa ia pasrahkan dan seluruh usaha ia curahkan dan segala hasil yang ia menerima apapun yang ditetapkan Allah Swt.

Apapun yang Allah Swt berikan kepada kita maka itulah yang terbaik untuk kita. Kita tidak perlu memaksakan kehedak dari apa yang kita inginkan. Yakin bahwa setiap pemberian-Nya  sesuai dengan keadaan dan kemampuan kita.

Tetapi, terkabulnya permintaan tentunya ada sebab-sebab tersendiri. Tidak hanya meminta kemudian Allah Swt tetapi juga harus dibarengi dengan usaha-usahanya dalam mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Pertama, dari Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirimidzi meriwayatkan sebuah hadits, dari Abu Hurairah R.A dari Nabi Saw yang bersabda : “tidak ada doa yang tidak diargukan lagi pasti diterima. Doa orang yang terdzalimi, doa musafir dan doa orang tua yang tehadap anaknya”.

Kedua, dalam berdoa kita harus merunduk dan dengan merendahkan hati karena itu bagian dari adab berdoa.

Ketiga, mengangkat kedua tangan ke langit. Selain sebagai adab dalam berdoa hal ini juga pernah di contohkan oleh Rasul ketika shalat istisqa hingga tampak ketiak tangannya yang putih.

Terakhir yaitu memohon kepada Allah Swt dengan terus mengulang-ngulang nama rubuiyah-Nya sehingga dengan cara ini segala bentuk permintaan yang kita panjatkan menjadi sebab doa kita terkabul.

Segala permintaan jika belum terkabul bukan berarti Allah mencampakan kita, justru seluruh permintaan yang kita panjatkan akan menjadi nilai ibadah dan ketika di akhirat kelak.

Berdoa tidak hanya untuk keinginan kita, tetapi juga ketika akan melakukan sesuatu atau pun mendoakan orang disekitar kita baik itu ketika terkena musibah maupun ketika mendapat kebahagiaan.