Menjadi Hamba Pilihan Allah

Ust. Akhri Rabbani, Lc., M.Ag.

KABARPESANTREN.ID—Ada sebuah cerita menarik dari buku meraih Ridha Allah yang ditulis oleh Aa Gym. Dalam bukunya tersebut beliau menceritakan tentang seseorang yang senang membangun masjid.

Menariknya, sekalipun demikian beliau tetap saja merasa banyak dosa. Beliau sudah membangun sepuluh masjid. Dua di antaranya dibangun di lahan yang ada kuburan, yaitu kuburan dari pemilik tanah yang meninggal lebih dari 40 tahun lalu.

Bacaan Lainnya

Ketika kuburan dibongkar dan hendak dipindah,  tiba-tiba penggali kubur berteriak. Dia melihat  jenazah dengan kain kafan yang masih utuh dan tetap bersih. Tak kalah dramatis, ternyata masih ada tiga kuburan lain yang semua jenazah dan kain kafannya masih utuh, padahal sudah 60 tahun sejak dikuburkan.

Dua kuburan pertama adalah sepasang suami istri yang hafiz dan hafizah. Adapun jasad ketiga adalah jasad seorang jawara atau preman yang bertaubat. Insya Allah mereka adalah orang-orang pilihan.

Cerita tersebut merupakan hikmah yang luar biasa bagi kita yang masih hidup. Allah Swt. memelihara jasad orang-orang yang menjadi hamba pilihannya.

Sangat mudah bagi Allah Swt. untuk memerintahkan semua makhluk-Nya yang ada di bumi ini untuk menjaga jasad kekasih-Nya. Karena cacing, belatung dan lain sebagainya adalah ciptaan Allah Swt. yang tunduk kepada Allah. Di sisi lain ada banyak jenazah yang baru beberapa hari saja sudah mengeluarkan bau yang sangat busuk.

Pernahkah terbersit dalam hati kita untuk menjadi hamba pilihan Allah. Tekadkan dalam diri kita untuk menjadi yang terbaik dihadapan Allah. Karena Allah tidak melihat fisik dan bentuk kita. Allah melihat bagaimana hati kita.

Salah satu rahasia menjadi hamba pilihan Allah adalah memiliki amalan unggulan, yaitu amalan yang kita rahasiakan. Amalan yang senang untuk kita amalkan setiap harinya.

Ada yang senang melaksanakan tilawah al-Qur’an 1 juz setiap hari. Ada yang dimudahkan Allah untuk melaksanakan tahajud setiap malam. Ada pula yang hobi bersedekah setiap bakda subuh. Ada yang suka memberikan sedekah kepada kaum dhuafa dan anak yatim.

Pilihlah satu amalan yang yang paling kita sukai. Bukan berarti kita meninggalkan amalan yang lain. Namun, amalan unggulan inilah yang menjadi pembeda kita dengan hamba Allah yang lain. Tersebab itulah, Allah menilai kita pantas menjadi hamba pilihan-Nya.

Oleh karena itu, mulai saat ini kita harus bersungguh-sungguh melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhkan apa yang dilarang oleh Allah.

Kita harus menjaga hati ini agar senantiasa terpaut dengan Allah. Senantiasa banyak mengingat-Nya setiap waktu. Mengingat Allah akan mendatangkan ketenangan.

Menjadi hamba pilihan Allah memang tidaklah mudah. Ada banyak godaan yang akan dihadapi bagi orang yang yang siap mencintai Allah. Akan tetapi, tak perlu risau, Allah selalu menolong sesiapa yang mencintai-Nya.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallama bersabda, “Inna Allaha idza ahabba abdan ibtalahu—sesungguhnya Allah apabila mencintai hamba-Nya maka Dia akan mengujinya.[]

Penulis: Ust. Akhri Rabbani, Lc., M.Ag., alumni Universitas Al-Azhar Kairo Mesir dan Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Editor: Kiki Musthafa