Yang Paling Berambisi, yang Paling Merugi

Foto: kabarpesantren.id

KABARPESANTREN.ID—Persoalan seorang muslim dengan kehidupan dunia adalah gegara perkara al-hubb—rasa cinta. Pasalnya, kecintaan terhadap dunia adalah rahim bagi semua kesalahan.

Indikator tumbuhnya rasa cinta terhadap perkara dunia adalah ambisi. Sementara itu, memiliki hasrat dan keinginan lebih terhadap perkara dunia, justru berpotensi menjadikan miskin lahir dan batinnya.

Bacaan Lainnya

Man kanati al-dunya hammahu, farraqa Allahu ‘alaihi amrahu, wa ja’ala faqrahu baina ‘ainaihi, wa lam ya`tihi min al-dunya illa ma kutiba lahu,” sabda Nabi Saw dalam sebuah hadis shahih.

Melalui hadis tersebut, Nabi Saw. menyampaikan bahwa sesiapa yang menjadikan dunia sebagai ambisinya, Allah akan menceraiberaikan urusannya dan menjadikannya fakir. Ia tidak akan mendapatkan dunia kecuali yang sudah ditetapkan baginya.

Wa man kanati al-akhirati niyyatahu, jama’a Allahu amrahu, wa ja’ala ghinahu fi qalbihi, wa atathu al-dunya wahiya raghimatun,” lanjut Nabi Saw. dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah di atas.

Sebaliknya, Nabi Saw. menjelaskan bahwa  sesiapa yang menjadikan akhirat sebagai motivasinya, Allah akan menyatukan urusannya dan menjadikan hatinya kaya. Ia akan dianugerahi dunia sedangkan dunia memaksanya datang tanpa dipinta.

Tidak masalah dengan memiliki dunia, asalkan tidak sampai terjebak pada cinta dan ambisi buta. Sesiapa yang paling berambisi, dialah yang paling merugi. Karenanya, jika dapat, alhamdulillah. Jika tidak, biarlah. (KPN/Kiki Musthafa)