KABARPESANTREN.ID—Mengapa umat Islam saat itu sangat maju? Jawabannya karena pada saat itu umat Islam berpegang teguh kepada ajaran Islam yang terkandung dalam al-Qur`an dan Sunnah secara utuh.
Tidak setengah-setengah. Islam bukan saja mengajarkan kita untuk beribadah ritual seperti salat, puasa dan haji. Namun, Islam juga mengajari umat Islam untuk menjadi umat terbaik. Menjadi khalifah di muka bumi untuk memakmurkan dunia.
Iqra! Bacalah! Itulah perintah ayat pertama yang diturunkan dalam Al Qur’an. Selain diperintahkan membaca al-Qur`an sebagai ayat qauly, umat Islam diperintahkan pula untuk membaca ayat-ayat kauniy, yaitu fenomena alam dan sosial.
Selain diperintah untuk salat, puasa dan haji, umat Islam diperintahkan pula untuk membangun sistem ekonomi yang baik, membangun kehidupan sosial yang baik, menjaga alam dan mengkaji beberapa fenomena alam yang terjadi. Tersebab itulah mereka dapat merenungi, menafakuri, menadaburi segala ciptaan Allah.
Dari sinilah umat Islam dapat merumuskan ilmu-ilmu yang sangat berguna untuk kemasalahatan manusia. Dengan menafakuri pergantian siang dan malam, keberadaan matahari dan bulan, para ulama dapat merumuskan ilmu falak yang sangat berguna untuk ibadah shalat, puasa, haji dan juga bermanfaat untuk sistem pertanian.
Lalu, dengan menafakuri penciptaan mahluk hidup, para ulama dapat merumuskan ilmu biologi dan kedokteran yang sangat diperlukan oleh umat manusia. Singkatnya, umat Islam terdahulu benar-benar mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh.
Akan tetapi, kini apa yang dibanggakan umat Islam? Kita semua sedang dalam kemunduran. Menjadi penonton dan terkagum serta bangga atas kemajuan Barat. Lalai dan tak sadar bahwa kita sedang terjajah. Tentu, bukan dalam konteks agresi dan tekanan militer, tetapi terjajah secara ekonomi, politik dan budaya. (KPN/Gun Gun Gunawan)
Lanjut Membaca Disini