Medsos Aman Selagi Warganet Tidak Baperan

Foto: kabarpesantren.id

KABARPESANTREN.ID—Baperan berasal dari kata baper. Sudah masuk  dalam KBBI. Sah sebagai bagian dari bahasa Indonesia. Akronim dari bawa perasaan. Sensitif pada level paling parah.

Saat ini, setengah aktivitas manusia telah bermigrasi pada ruang digital. Interaksi antarsesama telah berpindah pula pada media sosial. Banyak masalah di sana. Salah satu penyebabnya karena warganet mudah baper.

Bacaan Lainnya

Suatu ketika seorang ustaz curhat. Ia biasa mengisi pengajian di banyak majelis taklim. Namun, ada satu majelis taklim yang pengelolanya agak sentimen terhadap dirinya. Entah karena apa.

Belakangan si ustaz sadar. Ternyata, si pengelola majelis taklim tersebut sakit hati karena membaca tulisannya di media sosial. Si ustaz menulis sebagai kritik sosial secara umum dengan menukil hadis dan ayat al-Qur`an. Si pengelola tersinggung.

Baper tanpa klarifikasi atau tabayyun akan melahirkan kecurigaan, kebencian bahkan permusuhan. Termasuk, tentunya, di media sosial. Hal kecil bisa menjadi besar. Hal besar akan semakin membesar.

Karenanya, sesiapa yang tak kuat menahan baper, jangan main di media sosial. Jika memaksa, pupuk husnudhan. Anggap saja semua yang kita dapat di media sosial, semata-mata adalah cara Allah mengingatkan kita. (KPN/Kiki Musthafa)

 

 

Penulis: Kiki Musthafa